oleh : Fatimah Ali Salsabila
Bismillahirrohmanirrohiim…
Puisi ini kutulis ketika ku melihat berbagai peristiwa kematian, akhir hidup seorang insan. Ada yang subhanallah, karena Allah ridho akan amalnya, jenazah lelaki sholeh itu utuh selama kurang lebih 27 tahun, bahkan rayap serta cacing tanah pun enggan melahap kain kafannya… kemudian kematian ayah saudara imanku, subhanallah, Allah begitu memudahkan prosesi pemakamannya, seakan sang jenazah enggan berlama-lama dan tak sabar untuk bertemu Tuhannya.. subhanallah… tak terasa diri ini terhenyak…diri ini terlalu terlena dengan cinta semu, tanpa sadar bahwa kematian itu dapat terjadi kapan dan dimana saja. Amal apakah yang sanggup kupersembahkan untuk Tuhanku…ikhlaskah aku akan amalku, ataukah aku hanya berlindung dibalik jilbab besarku…sungguh Qalbu ini bersedih…apakah dengan Islamku ini maka Qalbu ini sudah Islam, apakah insan disekitarku sudah merasakan Islamku ini,apakah aku layak disebut “akhwat”…..akh, sungguh tak sanggup hati ini…ternyata aku sama saja dengan mereka,bedanya aku bisa bersembunyi dibalik hijabku ini, sungguh aku malu ya Allah…Ighfirly ya Allah, ana fakir ilaik…
Hendak kemanakah arah kematianku nanti…
Hari-hariku biasa
Tak ada yang istimewa
Pergi bekerja
Pulang membawa penat dan lelah di jiwa…
Penghujung pekan
Berkumpul dengan saudara seiman
Aktivitas dilakukan
Tapi ikhlaskah aku…………….
Hari-hariku biasa
Tak ada yang istimewa
Perubahan besar apakah yang sudah kucapai
Kulihat-lihat belum ada…
Ketika kududuk di depan layar terpaku
Kadang mengerjakan sesuatu yang tidak perlu
Lihatlah nun jauh disana
Insan beriman sibuk mentadabburi AlQuran
Sibuk melaksanakan firman suci AlQuran
Tidak hanya kata, tapi jiwa dan raga
Bahkan dengan nyawanya…
Ketika dalam kesendirianku
Kusibuk memikirkan siapa pendampingku
Lihatlah nun jauh disana
Mujahidin mujahidah sibuk dengan senjatanya
Berusaha membela agar Islam tetap jaya
Hendak kemanakah kematianku nanti
Akan kah seperti insan sholeh itu…
Khusnul khotimah………
Ya Allah, ampuni ku yang lalai ini…
Ampuniku yang ternyata belum mampu memaknai keberadaanku di dunia ini
Ighfirly ya Allah, ana fakir ilaik…………………………………………